Jumat, 13 November 2015

Kenapa syaratnya harus fisik?

Siang tadi, ketika saya sedang dalam perjalanan ke rumah, sopir angkutan umum yg saya tumpangi tiba-tiba nanya "neng, emang kerjaan jadi supir angkot itu hina banget ya?"
Lho si abang kok nanya nya begitu? Pikir saya. Saya jawab "enggak kok, kan halal"
Abang tadi bilang "kok cewe cantik ngga ada yg mau sama saya ya? Sehina itu ya jadi supir angkot?"
Saya yg ngga punya waktu banyak buat 'ceramah' memilih diam saja.
Belum dijawab, abang itu nyambung lagi "coba neng kalo ketemu cowo ganteng, tapi ternyata supir angkot. Pasti mikir 10x kan kali mau pacaran?"
Si abang bikin saya geregetan mau jelasin panjang lebar. Tapi saya udah hampir sampai tujuan. Yowes lah saya diam aja.
Abang ini mau cari pendamping apa model iklan sih? Kenapa sibuk sekali mencari perempuan cantik untuk dijadikan pasangan hidup ya?
Menurut saya pribadi, pasangan yg menyamankan jauh lebih penting daripada pasangan cantik/ganteng.
Tampang siapa yg bisa kasih garansi sih kalo udah usianya?
Sepertinya abang ini butuh dikasih pandangan biar ngga salah persepsi di usia matangnya untuk mencari pasangan itu.
Bukan cantik atau ganteng yg utama dicari. Bukan juga tentang pekerjaan yg sangat mapan lho.
Perbedaan latar belakang itu sangat mempengaruhi pola pikir.
Menurut saya, cari pasangan itu mulai dari yg enak diajak ngobrol.
Karna ketika tua nanti, kamu hanya akan mengobrol berdua dengan pasanganmu ketika anak-anakmu mulai memilih pasangan hidupnya.
Lalu, yg bisa dipercaya dan mau berkomitmen. Saya yakin orang yg benar-benar dewasa pikirannya mampu berkomitmen. Karna hal-hal manis yg saat muda bersemi-semi perlahan akan luntur dimakan waktu. Hati tidak lagi menggebu. Tubuhmu semakin layu.
Saya tidak yakin semua pasangan kakek nenek di dunia ini masih saling mencintai sampai usia tuanya. Tapi saya yakin mereka bertahan karena adanya komitmen.
Dan yg pentingnya lagi, adalah rasa 'cukup'. Cukup untuk memiliki pasangan yg sudah disediakan Tuhan. Walaupun kamu bisa mendapatkan yg lebih cantik, atau bisa lebih dari satu. Rasa cukup itu yg penting. 
Kalau kamu mencari orang cantik, akan selalu ada bayi yg lahir lebih cantik dari pasanganmu, yg mungkin mau disandingkan denganmu. Tapi, apa itu tujuan dari mencari pendamping? Berganti-ganti sampai bayi cantik sudah tidak ada didunia ini?
Percayalah, itu hanya nafsu.
Sepertinya harus di renew kalo pikiranmu benar seperti itu.
Saya tidak mengerti apa yg membuat saya bisa berkata seperti ini.
Saya merasa cukup.
Ngga tau deh, kalo saya tipenya gitu.

Kalau mau beli jam tangan, diliat dulu sesuai selera ngga. Kalau saya sukanya jam rantai yg ada matanya di lingkaran jam tersebut. Jadi kesannya ngga murah, tapi pun saya ngga cari yg terlalu terlihat mewah dengan mata yg terlalu banyak. Saya bukan karakter yg seperti itu. Saya ngga suka sama jam yg terlalu glamour, karna saya bukan tipe itu. Walaupun kadang-kadang saya suka memuji penampilan glamour dan mewah milik orang lain. Tapi sepertinya saya sudah cukup dengan mata yg 'pas' melingkari sekeliling bundaran jam.
Selanjutnya, masa penggunaan. Saya sudah lama punya jam tangan ini, cuma 1. Dia tahan air, dan selalu saya pakai kemana-mana. Saya ngga cari jam baru waktu saya punya uang lebih. Saya rasa 1 cukup. Asal nyaman dan pas. Sampai waktu jam saya tiba-tiba mati, saya tidak lantas berpikir untuk mengganti dengan yg model baru, saya pasti berusaha memperbaikinya. Dan saya juga tidak mengharapkan jam baru dari papa, atau dari orang lain, yg lebih mahal pun. Saya sudah sangat merasa cukup dengan jam tangan sekarang. Sangat cukup.

Sepertinya hal di atas terjadi juga saat saya memilih pasangan. Dilihat dulu dari awalnya sesuai kriteria atau tidak. Nyaman atau tidak, nyambung atau tidak. Saya ngga begitu rewel masalah tampang, yg penting ngga ngerokok, mabok, atau hal-hal negatif yg saya harus mati-matian melarangnya biar uang ngga habis digunakan buat hal yg ga berguna.
Saya ini nyambungnya sama orang yg sederhana. Kalau terlalu pintar pasti ngga nyambung, pasti ngga nyaman, kalo terlalu kurang pengetahuan juga pasti saya akan jengah sendiri.
Saya cari yg nyaman, yg pas. Dan kalau itu sudah lengkap, maka insyaallah akan saya jaga dengan baik. Walaupun rusak, akan saya perbaiki, bukan dengan mengganti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar