Minggu, 04 Januari 2015

Secuplik cerita tentang yang kusebut bahagia

Ini baru hidup namanya
Bukan. Ini bukan berisi kalimat-kalimat puitis tentang rasa gundah gulanaku.
Kali ini tentang 'tau secuil rasa Dunia'
Kenapa kusebut bahagia? Semua anak menginginkannya. "Aku makan banyak supaya cepat besar" Dulu aku pun berpikir begitu.
Tapi sekarang aku sering mendengar "pengen balik jadi anak Kecil aja biar ga banyak beban" dari mulut teman-teman sebayaku.
Hey, menjadi dewasa Itu menyenangkan. 
Aku sadar bahwa sekarang adalah waktu yg akan dirindukan saat hidup sudah tidak sebahagia ini.
Belajar dewasa Itu menyenangkan, kawan. Walaupun kadang prosesnya terasa begitu berat. Tapi disitulah, disitu titik dimana kamu dapat memutuskan untuk bersikap seperti orang dewasa atau tidak. Hadapi atau lari.
Orang dewasa dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, walaupun terkadang memang butuh masukan.
Orang dewasa dapat bekerja profesional, dibawah tekanan. Aku pernah menari dengan senyum lebar saat hatiku sedang tidak dalam kondisi baik. Agak berat awalnya, tapi ternyata aku bisa.
Jeleknya aku ini orangnya hobi ngeluh, tapi aku tidak berhenti berusaha kok.
Aku pernah berdoa pada tuhan agar dijadikan orang berguna, sukses dengan segala rentetan harapan-harapan yg kuharap terjadi walaupun sebagian kukira mustahil. Tapi ternyata Tuhan mengejutkanku dengan mengabulkan harapan-harapanku yg awalnya ku kira hanya akan menjadi harapan selamanya.
Mungkin ini bukan harapan yang terlalu tinggi bagi orang lain.
Masuk universitas negri, lalu universitas yg aku anggap hanya selamanya jadi harapan.
Kemudian aku tidak pernah menyangka terjerembab dalam program studi ini. Yg ternyata aku ingat, aku pernah berdoa "ingin mengenal dan traveling ke eropa dibanding ke asia"
Selanjutnya, aku menari. Hal yang ku suka sejak lama. Namun mama tak pernah punya waktu buat mengantarku les menari. Pernah, tapi tak lebih dari sebulan aku diberhentikan les tari Bali karna mama pikir tidak ada gunanya.
Sampai aku menulis postingan ini, sudah 2 kali aku menari dalam acara teater dan satu kali dalam mini teater.
Tuhan baik sekali memberiku kesempatan untuk merasakan panasnya sorotan lampu-lampu di atas panggung, menggunakan kostum, make up dan hair do sesuai dengan karakter yang aku perankan dengan segala gemetar hebat yang mengguncang tubuhku saat Itu.
Setelah itu, ide make up karyaku dipakai untuk merias teman-teman dalam acara gathering maba yg bertemakan halloween, kemudian dalam karnaval festival budaya 29th ide make up ku masih dipakai untuk merias teman2-termasuk aku dengan Karnaval bertema 'het zombie huwelijksbootje'
Yang berarti pernikahan zombie
Dan setelahnya hobiku akhir-akhir ini--memasak-- dibutuhkan juga dalam acara kaderisasi. Aku memang lebih senang memasak untuk orang lain ketimbang masak untuk dimakan sendiri sendiri. Dan kali ini saya akan masak untuk banyak orang! Kupikir ini menyenangkan, walaupun agak melelahkan.

Kadang terlintas sebuah pikiran "apakah aku akan terus sebahagia ini nanti?"
Kuharap begitu. Dan ini bukan hanya menghempas menjadi sebuah harapan selamanya, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar