Senin, 16 Maret 2015

Tapi ternyata aku bukan

Satu nama yang selalu buatku cemburu
Mega di antara senja
Senyumnya begitu merona
Cantik
Aku tak bisa seperti dia
Aku tidak secantik dia
Sejuk dipandang mata
Sedang aku? Siapa?
Orang biasa
Apa istimewanya?
Tidak ada.
Aku tak minta apa apa,......
Tapi aku mau kau tau aku cemburu
Salahku memang, mencintaimu yg mencintai mega itu
Entah kenapa rasanya aku mau tumpah kalau aku adalah segelas air.
Membanjiri seluruh meja, lalu menetes ke bawah
Jatuh di atas kursi-kursi
Lalu terseret celana orang-orang yang duduk di atasnya
Kemudian aku terbawa pergi dari sini
Bercampur dengan tetesan hujan yang jatuh di tengah jalan
Lalu aku ikut mengalir bersamanya
Berjalan-jalan di selokan, lalu berujung di sungai, hingga lautan.
Aku terbebas dari hambatan
Menguap menjadi awan
Hey aku bisa melihatmu dari atas langit
Aku bisa setinggi mega mega dan tak kalah cantiknya walau tanpa rona
Tapi angin akan meniupku jatuh kembali di atas permukaan bumi
Menyerap di tanah, lalu di tarik lagi menjadi segelas air
Aku kembali pada wujudku semula
Dan jika aku adalah air, aku bisa secantik awan
Tapi ternyata aku bukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar